Kamis, 13 September 2012

Tahapan – Tahapan Metode Ilmiah

1. Memilih dan mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : “Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?” Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.
2. Survei data yang tersedia
Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. (Langkah pertama dan kedua dapat dikerjakan secara bersamaan).
3. Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)
Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian.
4. Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis
Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian.
5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.
6. Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.
7. Generalisasi dan membuat kesimpulan
Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak.
8. Membuat laporan penelitian
Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.


Unsur Pemikiran Ilmiah
1. Observasi dengan tujuan tertentu
2. Analisa sintesa
3. Mengingat dan memunculkan kembali secara selektif
4. Hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)
5. Verifikasi terhadap inferensi
6. Pemberian alasan
7. Keputusan
Sifat Penelitian
1. Bersifat Kualitatif / QUALITATIF
2. Bersifat Kuantitatif / QUANTITATIF
Masalah utama yang biasa dihadapi para peneliti pemula adalah menentukan metode penelitian yang paling tepat Qualitatif atau Quantitatif Jawabannya tergantung pada masalah yang hendak diriset.
kualitatif atau kuantitatif?
Metodologi, yakni bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data/informasi berkenaan dengan topik penelitian, antara lain:
1. Jenis data yang dibutuhkan, Qualitatif atau Quantitatif? (WHAT)
2. Lokasi Penelitian (WHERE)
3. Bagaimana data/informasi dikoleksi (HOW)
4. Bagaimana data/informasi tsb akan dianalisa?

Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan cerita dengan mengutamakan alur atau plot yang tepat dan menarik dari suatu cerpen, novel, atau drama. Sinopsis dapat pula diartikan sebagai ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan aslinya agar pembaca tertarik untuk membaca isi utuh karangan tersebut. Dengan demikian, penulis sinopsis hendaknya mampu memberikan dorongan kepada pembaca agar tertarik membeli buku yang ada di depannya. Penulis sinopsis hendaknya mampu menggerakkan keinginan pembaca untuk membaca sebuah karangan dengan segala cara agar lebih nikniat dan lebih jelas daripada hanya membaca sinopsisnya.
Sekalipun sinopsis merupakan bentuk ringkas dari suatu cerita karya sastra (cerpen, novel, drama), sinopsis tidak dimaksudkan untuk kegiatan mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi karya sastra tidak cukup dengan hanya membaca sinopsisnya sebab sinopsis hanya mengungkapkan alur cerita. Pembuatan sinopsis justru merupakan salah satu cara memahami karya tersebut, sedangkan untuk memahami sebuah karya sastra tidak cukup hanya dari satu sisi, misalnya alur cerita.
Bertolak dari uraian di atas, berikut ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis sinopsis.
a.Alur atau jalan cerita sebaiknya disusun secara kronologis dan tepat, sesuai dengan alur aslinya;
b.Bahasa yang digunakan adalah bahasa peringkas yang mengutamakan aspek persuasif;
c.Penulis sinopsis harus dapat memberikan rangsangan kepada pembaca untuk membaca naskah aslinya atau menyaksikan pertunjukan drama yang disinopsiskan;
d. Penulis sinopsis hendaknya mampu menampilkan hal-hal yang menarik pada karya yang disinopsiskan.

berikut ini contoh sinopsis yang bertemakan kenakalan remaja:

                Dikelas X TKJ keadaan sangat ramai, walaupun ada guru yg sedang menerangkan. Saat guru sedang sibuk menulis dipapan, beberapa anak sedang bermain lempar-lemparan kertas. Dan dengan tidak sengaja anak yang bernama wahyu melempar kertas itu kearah bu lia yang sedang menulis dipapan. Guru itu pun marah sambil memukul meja, dia menanyakan kepada salah satu murid yg memang terkenal rajin, pintar, dan jujur. Nama murid itu adalah wulan, dia menjawab pertanyaan guru tadi dengan jujur. Tapi wahyu dan teman dekatnya yg bernama rendy  malah menuduh wulan yang melakukan. Tapi bu lia tidak percaya dan menanyakan kembali kepada salah satu anak lain. Tapi anak itu tidak menjawab dgn jujur karena telah diancam oleh wahyu agar tdk membocorkannya. Akhirnya bu lia menahan semua amarahnya dan melanjutkan menulis dipapan. Beberapa jam kemudian waktunya istirahat, wahyu dan rendy menemui wulan dan memarahi wulan. Tapi tiba-tiba bu kepala sekolah yang bernama winda datang dan menanyakan ada apa yang terjadi. Tapi wahyu dan rendy menjawab tidak apa-apa sambil mencubit wulan agar tidak membocorkan hal tersebut. Akhirnya wahyu dan rendy pergi meninggalkan wulan dan bu kepala sekolah. Setelah pulang sekolah mereka berdua menuju kepohon pojok belakang sekolah. Wahyu mengambil dua batang rokok ditasnya dan sebuah korek. Wahyu dan rendy menyalakan rokok itu dan meghisapnya. Setelah beberapa saat wulan melihat itu, dia bergegas melaporkannya. Dia menemui bu lia yg sedang bersama dgn bu winda dan memberitahu hal yang sedang dilakukan wahyu dan rendy. Akhirnya bu lia, bu winda, dan  wulan bergegas menuju pohon pojok belakang sekolah. Mereka pun memergoki wahyu dan rendy sedang merokok. Wahyu dan rendy pun bergegas membuang rokok mereka. Mereka pun takut dan berusaha menutupi semuanya. Tapi bu winda dan bu lia pun telah menetahuinya, mereka berdua pun dipanggil keruang guru dan diberi skors. Mereka pun menyesali perbuatannya dan berjanji akan berubah menjadi anak yang baik.